Diawali dengan kontak radio dengan pilot USS yang berpatroli disekitar uptown district Raccoon City, Hunk memberikan sinyal kepada sang pilot bahwa sample G-virus terakhir kini telah didapat dan ia meminta bantuan evakuasi secepatnya. Sang pilot yang saat itu sedang memantau kondisi USS Delta Team yang sedang beroperasi langsung bermanuver menuju RPD station untuk menjemput Hunk, dengan tidak membuang-buang waktu lagi akhirnya Hunk segera bergegas menuju rooftop area RPD station.
Perjalanan Hunk tampaknya tidak begitu mudah, banyak zombie-zombie yang siap menghadang di setiap langkah pelariannya, apalagi kali ini Hunk harus berlomba dengan waktu sembari membawa persenjataan yang sangat minim. Namun bukan sang “lonewolf” jika harus menyerah sampai disitu saja, apalah arti sebuah senjata jika kedua kaki dan tangannya sanggup menjatuhkan lawan hanya dengan sekali serangan. Yap, Hunk tentunya menggunakan skill bela-diri untuk melumpuhkan para zombie-zombie. Teknik-teknik seperti side-kick, melee-stab, slash, fatal neck-breaker adalah salah satu keunggulan serangan yang ia miliki, alhasil gebuk sana, gebuk sini-pun para zombie dan gerombolan cerberus yang menghadangnya dapat dilumpuhkan dengan mudah.
Dalam setiap perjalananya Hunk juga menerima random radio chatter dari seluruh penjuru kota, disini ia bisa mengetahui bagaimana situasi detik-detik terakhir kota tersebut. Sesampainya di koridor RPD station, Hunk sempat menerima transmisi radio dari rekannya sesama anggota Alpha Team, yaitu Goblin-6. Hunk yang diminta untuk menolong Goblin-6 yang sedang terjebak di sewer ternyata tidak digubris olehnya, Hunk yang tetap memprioritaskan kepentingan tugas, dengan sikap dingin menolak untuk kembali membantu Goblin-6, ia hanya mengatakan sebuah kalimat kepadanya “This is war, survival was your responsibility”. Hunk lalu meninggalkan Goblin-6.
Hunk sempat berhadapan dengan beberapa BOW Hunter di area rooftop, duel antara sang serigala dengan monster pemburu-pun tidak dapat terhindarkan, Hunk yang mengandalkan balance kekuatan antara pertahanan dan serangan akhirnya mampu mengimbangi Hunter. Dengan serangan mematikan serta kecepatan reaksi dan pemanfaatan situasi, Hunk berhasil melumpuhkan Hunter hanya dalam hitungan detik, walau secara pertarungan Hunk juga mengalami cedera tapi kesigapannya dalam menjatuhkan lawan layak diacung jempol. Tak lama kemudian sebuah helikopter USS datang untuk menjemputnya, Hunk segera dievakuasi dan misi akhirnya terselesaikan.
Lain halnya keberhasilan Hunk, lain pula nasib yang dialami unit Spec OPS 2nd Team. Sejak diturunkan untuk mengamankan senjata anti-BOW Paracelsus Sword yang berada di Dead Factory, 2nd unit ini sudah bertempur habis-habisan untuk meredam para zombie-zombie dan monster BOW lainnya. Bukannya kesuksesan didapat, unit ini malah semakin tertekan saat 4 unit BOW T-103 diturunkan di area tersebut. 2nd unit akhirnya dipecah dalam dua grup saat T-103 dirasa semakin memperburuk situasi. Grup pertama bertugas sebagai penahan serangan T-103, sedangkan grup dua melakukan cover area disekitar mereka sembari menembak dan merecharge Paracelsus Sword. Pertempuran hebat akhirnya terjadi, tembakan-tembakan beruntun hingga ledakan senjata berat terus dilancarkan untuk menghambat pergerakan T-103, tak ayal korban-pun berjatuhan dari pihak 2nd Team. Menghadapi 4 unit T-103 sekaligus dengan beberapa pasukan penyerang ringan nampaknya cukup mustahil untuk dimenangkan, grup pertama yang terus-terusan menjadi tameng pertahanan langsung kocar-kacir, beberapa diantara mereka langsung tewas ditempat hanya dengan sekali pukul. Namun grup dua juga tidak bisa membiarkan rekan-rekannya terus menjadi bulan-bulanan musuh, sesaat battery Paracelsus Sword siap digunakan, para gunner yang berada disenjata tersebut langsung menembakkan meriamnya kearah salah satu unit T-103. Dalam sekejap saja monster itu hancur berantakan.
Paracelsus Sword-pun kembali direcharge, T-103 tersisa yang masih bertempur dengan grup pertama, kini mengalihkan targetnya ke grup dua. Hal ini malah memperparah keadaan, dimana grup dua yang masih berkonsentrasi untuk mereset senjata pemusnahnya, kini jadi target buruan unit-unit T-103, alhasil lambat laun kekuatan Spec OPS 2nd Team mulai runtuh. Diakhir pertempuran ini nampaknya perjuangan 2nd Team tidak sia-sia, walau anggota mereka semua tewas dalam pertempuran namun ketiga unit sisa T-103 akhirnya berhasil dimusnahkan.