-

Cerita Lengkap Resident Evil 3 [Raccon city Incident Umbrella Operation ]

Singkat cerita, hampir semua masyarakat Raccon city sudah tercemar T-Virus,dengan sigap Umbrella pun langsung melancarkan First Operation nya

Tepat sore hari, unit UBCS mulai diturunkan diseluruh Raccoon City dengan menggunakan helikopter. 120 member yang berpartisipasi dalam operasi tersebut dibagi dalam 4 Platoon, masing-masing Platoon nantinya memiliki tugas yang berbeda-beda dalam setiap satuan operasi, diantaranya sebagai berikut :

- Memonitor seluruh combat data yang didapat dari setiap aktivitas BOW yang berada di Raccon City.

- Mengevakuasi para Staff dan Researcher Umbrella sesuai ketentuan instruksi.

- Memusnahkan barang bukti, file serta laporan yang berhubungan dengan Umbrella Corporation jika data-data tersebut tidak berhasil diamankan.

Setiap unit UBCS dilengkapi dengan berbagai macam combat equipment sampai peralatan senjata berat untuk mendukung setiap operasi yang akan dilaksanakan. Dimulai dari persenjataan standard seperti M4A1, SMG MP5, Shotgun M3, PSG-1 hingga senjata anti tank peluncur roket AT4 dan granat MK3A2. Tak ketinggalan juga kendaraan lapangan HUMVEE yang sudah dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 50.

2 jam setelah pendaratan, nampaknya unit-unit UBCS tidak begitu siap melawan kepungan zombie-zombie yang memenuhi kota, walau dengan menggunakan persenjataan lengkap banyak dari mereka malah jadi bulan-bulanan zombie, unit-unit yang ditugaskan untuk menetralisir kota tidak sanggup menekan secara represif, akhirnya dalam hitungan jam saja unit-unit UBCS langsung berjatuhan.
Dilain pihak squad-leader Platoon Delta Nicholai Ginovaef yang ditugaskan untuk memonitor aktivitas BOW yang berkeliaran di Raccon City (Operation Watchdog) mulai mengalami hambatan, unit-unitnya banyak yang tewas saat melakukan operasi, yang tersisa hanya tinggal Carlos Oliveira dan Leutenant Mikhail Victor.
Platoon Charlie dan Bravo mulai sibuk dengan war-survival, unitnya mulai terpecah-pecah saat terjebak dalam situasi sulit. Beberapa anggota Platoon Bravo dibawah kepemimpinan Tyrell Patrick mulai tunggang langgang demi menyelamatkan diri sendiri.

Murphy Seeker salah satu dari Platoon Alpha terus berjuang menghabisi satu demi satu zombie yang berkeliaran dijalan, namun pertempuran bukanlah hal yang mudah jika dilakukan sendiri, alih-alih terdesak dengan berbagai macam makhluk yang mengincarnya, ia pun mencoba kabur menuju Raccoon Press Office sembari bertahan disana.
Diluar dugaan semua unit UBCS yang beroperasi mulai berkurang drastis, Yang tersisa tinggal Platoon Delta reserve squad yang nantinya ditugaskan untuk merebut sample darah Thanatos (Operation Emperor Mushroom) dan sebagian Charlie Platoon yang masih terjebak dalam pertempuran melawan zombie. Walau secara umum konsolidasi pasukan sudah tidak bisa dilakukan karena terputusnya kontak dengan pihak monitor (squad-leader), toh akhirnya setiap member harus bisa berjuang sendiri-sendiri demi menyelamatkan nyawanya masing-masing, bahkan mereka memanfaatkan situasi pengalihan penduduk sipil jika keadaan semakin memburuk, layaknya game survival di hutan belantara yang menggunakan apa saja serta dengan cara apa saja untuk terus bisa bertahan hidup.

27 September, David Ford seorang anggota kepolisian RPD yang semakin mengalami tekanan mental terus menerus, mengungkapkan kondisi terakhir yang terjadi di RPD station dalam suatu surat. Chief Brian yang memberikan keputusan final agar seluruh anggota RPD untuk mempertahankan Raccon City membuat David dan rekan-rekannya mulai kehilangan harapan.

12 orang yang bertahan di kepolisian tewas saat sekumpulan zombie berhasil menembus barikade gedung, ditambah lagi kehadiran makhluk yang tidak dikenal sempat berkeliaran didalam ruangan kepolisian. David dan rekan-rekannya yang sempat melihat monster itu memanggilnya dengan sebutan “Licker”. Walau sempat takut dengan kehadirannya, para officers mau tak mau harus bertahan, mereka-pun harus siap berhadapan dengan monster tersebut.

Di lain tempat 2 orang UBCS yang terkatung-katung dijalanan Raccoon City mulai kehilangan harapan. Campbell beserta rekannya berniat untuk menuju St. Michael Clock Tower untuk menunggu evakuasi, namun jalan menuju tempat tersebut tidaklah mudah, mereka harus berjuang untuk lolos dari berbagai kepungan zombie dan makhluk-makhluk berbahaya lainnya. Dengan cara apapun harus mereka lakukan demi keselamatan diri mereka sendiri, seperti merampas persenjataan anggota UBCS yang terluka, menggunakan penduduk sipil sebagai umpan atau pengalihan, meninggalkan rekan yang tidak dapat diselamatkan, bahkan sampai memanfaatkan situasi sulit dengan mengorbankan pihak-pihak tertentu.

Dengan kondisi fisik yang mulai melemah serta persenjataan yang minim Campbell beserta rekannya berhasil sampai di gerbang area St. Michael Clock Tower, ditengah perjalanan, mereka sempat melihat seorang gadis yang selamat muncul didalam gedung. Gadis itu merupakan survivor terakhir disaat seluruh pengungsi yang berada dalam gedung Clock Tower tewas karena kecelakaan.

RACCOON CITY INCIDENT - Final Through [Resident-evil-outbreak]

Ditempat lain para J-Bar survivor
Yoko Suzuki, George Hamilton dan Alyssa Ashcroft secara tidak sengaja terdampar di Underground Research Facility setelah mengalami jalan buntu saat mencoba kabur melewati sewer. Mereka bertiga akhirnya mulai berpetualang menjelajahi seluruh ruangan laboratorium dan beberapa tempat yang sudah ditinggalkan, George yang tidak menyadari akan bahaya, mencoba menetralkan sistem temperatur ruangan guna mengakses pintu masuk elevator, namun ternyata hal tersebut malah menimbulkan masalah, karena beberapa BOW Hunter yang sempat di“freezing” oleh para researcher sebelumnya, jadi tidak terkunci lagi. Alhasil BOW Hunter-pun kembali berkeliaran memenuhi ruangan Underground Facility untuk mencari mangsa. Saat itu seorang staff peneliti bernama Monica sempat mencuri sample spesimen G-virus yang berada di ruang penelitian, ia berhasil mencuri sample tersebut setelah membunuh salah satu staff Umbrella lain yang mencoba menghalanginya. Kegilaan Monica mulai menjadi saat sebagian sistem keamanan Underground Research Facility disabotase, ia sengaja mematikan seluruh akses lock-door disemua ruangan, menshut-down beberapa aliran listrik serta merusak sebagian akses elevator. Tak lama setelah sabotase tersebut kepanikan-pun mulai terjadi, para pekerja, staff dan researcher yang sempat berlindung di beberapa ruangan lab langsung diserang oleh beberapa monster BOW yang terlepas dari sistem keamanan, Monica yang saat itu sedang memonitor para J-Bar survivor lewat ruangan pegawas berniat kabur meninggalkan Facility dengan menggunakan ID card milik Yoko, ia akan memanfaatkan ID card tersebut untuk digunakan sebagai akses masuk underground train yang berada dibasement. Namun semua itu nyatanya tak berjalan sesuai rencana, ditengah pelarian menuju basement, Monica secara tiba-tiba langsung dicegat oleh William Birkin yang baru saja kembali dari aksi balas-dendamnya. William lalu memasukkan embrio G-parasit kedalam tubuh Monica sebagai subject-host yang akan digunakan untuk bermutasi, Monica yang saat itu tidak mampu berbuat apa-apa akhirnya dengan terpaksa menyerah.

Dilain pihak, para J-Bar survivor masih terus berusaha mencari jalan keluar sembari menghindari kejaran zombie dan monster-monster BOW. Walau hanya seorang penduduk sipil yang tidak memiliki pengalaman, namun ketiganya dapat menghindari kesulitan tanpa halangan yang berarti, mereka semua adalah tipikal karakter yang mempunyai intelegensia yang cukup baik sehingga dapat menyelesaikan setiap masalah dengan cepat.

Dengan seiring berjalannya waktu, tubuh Monica ternyata tidak cocok dengan embrio G yang ditanamkan oleh William Birkin mulai mendapatkan reaksi yang tidak wajar, secara perlahan-lahan fisiknya menjadi melemah serta pandangannya mulai kabur, ia kini tak mampu lagi berjalan dengan baik. Monica yang masih ngotot berusaha untuk kabur akhirnya tewas setelah embrio G tersebut menghancurkan tubuhnya, G-parasite ini nantinya akan bermutasi menjadi G-monster.

Dilain tempat Yoko bersama kedua rekannya terus mencoba mencari jalan keluar, disetiap perjalanan mereka juga mempelajari beberapa file-file penelitian, mendokumentasikan sample virus serta makhluk-makhluk yang sedang digunakan sebagai eksperimen, me-recover sistem keamanan Fasilitas, mengaktifkan elevator yang sempat diblock dan masih banyak lagi. Namun semua itu bukanlah masalah bagi mereka, setelah beberapa kali berhadapan dengan zombie dan makhluk aneh lainnya, akhirnya mereka sampai dibasement untuk mengaktifkan sistem underground train, Ketiganya berhasil kabur dari Underground Research Facility dengan menggunakan kereta tersebut.

 28 September, Raccoon City sudah diambang kehancuran, semua personel keamanan yang ditugaskan untuk menyelamatkan kota sudah tidak bisa diharapkan lagi, Raccoon General Hospital serta Raccoon Police Departement yang sempat berusaha mati-matian menjalankan tugasnya masing-masing kini sudah tidak lagi aktif. Jill yang sadar betul akan situasi tersebut akhirnya berniat untuk meninggalkan Raccoon City sebelum semuanya terlambat. Tanggal 28 September merupakan titik klimaks yang akan mengawali the final operation XX yang diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat pada tanggal 1 Oktober nantinya.

Dilain pihak Umbrella yang saat itu juga mulai gencar dengan final solution-nya setelah kedua tim sebelumnya gagal menjalankan tugas, berusaha memprioritaskan untuk menjaga kerahasiaan seluruh aset penelitian dan menutup semua informasi yang menimpa Raccoon City. Mereka tidak ingin tragedi Raccoon City nantinya merusak seluruh reputasi perusahaan, alhasil setelah melakukan rapat para petinggi, Spencer segera merintahkan seluruh unit yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas extermination terhadap semua hal yang berhubungan dengan insiden Arklay region dan Raccoon City.

Unit-unit pemusnah seperti BOW Tyrant T-103 dan Tyrant T-02 (Nemesis) mulai disiapkan untuk nantinya diterjunkan dalam misi pembersihan terakhir. Tidak hanya itu saja, Umbrella juga mempersiapkan unit lain yang sudah ditraining secara khusus, mereka adalah anggota USS baru yang juga diterjunkan bersamaan dengan kedua unit pemusnah lainnya.

Pihak pemerintah nampaknya juga tidak ingin ketinggalan moment penting tersebut, usai setelah melakukan pertemuan dengan direktorat agen pemerintah serta FBI, Presiden segera memutuskan untuk membentuk tim investigasi guna mencari informasi serta barang bukti yang melibatkan Umbrella Corporation. Kemungkinan 2 hari sebelumnya pemerintah mendapatkan bocoran informasi mengenai G-virus serta deskripsi file tentang BOW dari salah satu anggota STARS Alpha Team.

US Special OPS akhirnya dibentuk menjelang kehancuran Raccoon City, mereka secara serentak ditugaskan pada tanggal 28-29 September bersamaan dengan unit-unit khusus Umbrella yang juga saat itu diterjunkan untuk menjalankan extermination.

BOW Tyrant (Nemesis) dikirim langsung menuju Raccoon City pada hari itu juga, monster ini bertugas untuk membasmi seluruh anggota STARS yang pernah terlibat insiden Arklay regions. Nemesis merupakan prototype BOW yang sangat sempurna, ia memiliki tingkat intelegensia yang tinggi, kecepatan serta kekuatan yang melampaui BOW lainnya. Monster ini juga patuh pada program, protokol yang dijalankan selalu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Umbrella, Nemesis juga dapat menggunakan berbagai macam senjata berat (salah satunya rocket launcher) serta mempunyai daya resistansi yang hampir menyamai Lisa Trevor. Tak dipungkiri jika Nemesis merupakan monster pemburu nomor 1 di Resident Evil.

Korban pertamanya adalah Brad Vicker salah satu mantan anggota STARS, Brad yang saat itu memang sedang terjebak dalam situasi kota, berusaha untuk bersembunyi dari kejaran Nemesis, ia sempat tunggang-langgang di sekitar area RPD station gara-gara tak kunjung menemui jalan keluar. Kemungkina Brad sebelumnya merupakan salah satu anggota yang sempat bertahan di RPD station, namun setelah zombie-zombie dan makhluk lainnya berhasil menerobos barikade yang dibuat para officer, Brad memutuskan untuk kabur dari tempat tersebut. Sikapnya yang selalu kabur dari setiap masalah untuk saat ini memang berhasil, ia beberapa kali sempat lolos dari kejaran Nemesis ataupun kepungan para zombie-zombie yang berkeliaran. Namun ternyata keajaiban dewi fortuna tidak selalu mengikutinya, diakhir hidupnya, ia-pun mau tak mau harus mati ditangan Nemesis.


****

Menjelang sore hari, anggota UBCS yang sedang bertahan di Clock Tower mulai mengalami depresi karena evakuasi tak kunjung datang, mereka bahkan tidak memiliki celah untuk menerobos keluar dari area Clock Tower, alhasil dengan kondisi yang sangat kelelahan dan stock amunisi yang kian menipis, Campbell beserta ketiga rekannya mulai bersiap-siap untuk habis-habisan melawan kepungan zombie yang sudah merangsek pintu gerbang, Campbell beserta kedua orang front-man yang berada diluar gedung mulai melancarkan tembakan kearah kepungan zombie, sedangkan rekan Campbell yang berada didalam gedung melakukan tembakan penetrasi dari jarak jauh guna melindungi ketiga anggotanya yang berada diluar, tembakan terus dilancarkan secara simultan guna menghemat amunisi, namun banyaknya zombie yang sudah berada disekitar area Clock Tower membuat mereka melakukan perlawanan yang sia-sia, tak berselang lama bertempur kedua front-man yang berada diluar gedung Clock Tower akhirnya tewas. Campbell beserta rekannya yang tidak dapat menahan kepungan zombie akhirnya memutuskan untuk berbalik menuju kedalam gedung.
Disaat yang sama gadis yang menjadi survivor di Clock Tower kini mengalami kondisi sangat kritis setelah 5 hari tidak makan, disaat-saat terakhirnya gadis itu sempat menangis karena ia berpikir tidak akan selamat dari tempat tersebut, rekan Campbell yang merasa kasihan dengan kondisinya yang sudah diambang kematian berniat untuk tetap tinggal bersama gadis itu dan menemaninya hingga akhir. Campbell yang kehilangan harapan akhirnya bunuh diri, mereka bertiga pun mati


Di RPD station keadaan semakin mengkhawatirkan. David beserta ketiga rekannya sudah tewas dalam pertempuran melawan zombie, beberapa anggota tersisa mulai menyusun rencana untuk meninggalkan RPD station, Marvin, Rita bersama dengan ketiga rekannya Fred, Aaron dan Tony berniat menggunakan jalur sewer untuk meninggalkan Raccoon City. Namun setelah melalui banyak perdebatan rencana tersebut akhirnya dibatalkan, tak lama kemudian para J-Bar survivor yang dipimpin oleh Kevin Rayman akhirnya datang untuk membantu anggota kepolisian yang tersisa. Rita yang merupakan salah satu officer wanita, mengajukan dirinya untuk mencari bantuan dari luar area kepolisian pusat, ia nantinya dibantu dengan Harry untuk mencari kendaraan van yang akan digunakan sebagai evakuasi para officers serta anggota J-Bar survivor.

Rita berhasil keluar dari RPD dengan bantuan Kevin beserta J-Bar survivor lainnya, sedangkan anggota kepolisian yang berada didalam RPD terus berjuang menahan gerak laju zombie yang semakin banyak, dibawah pimpinan Marvin ketiga anggota officers saling bekerja sama sebisa mungkin untuk mempertahankan RPD station. Menjelang malam hari, kedua officers Fred dan Aaron yang menjaga area emergency staircase dan rooftop tewas akibat serangan zombie, ditempat lain Tony juga sedang berjaga didalam gedung akhirnya tewas karena sergapan gerombolan cerberus.
Disaat itu juga Marvin yang sadar akan gerak laju zombie tidak lagi terbendung, memerintahkan semua anggota survivors segera meninggalkan ruangan dan menunggu bantuan evakuasi diluar gedung RPD. Marvin yang sedang menunggu Rita diluar gedung terus mencoba menahan serangan para zombie, ia-pun sempat tergigit oleh beberapa zombie yang sudah menembus barikade pintu gerbang utama.

Hal tersebut akhirnya memaksa Marvin untuk tidak bisa bergabung dengan rekan-rekan lainnya yang akan dievakuasi, saat itu para zombie sudah mengepung hampir seluruh halaman depan RPD station. Merasa sebagai penanggung jawab keselamatan para survivors, Marvin memutuskan kembali menahan para zombie sembari mengulur waktu agar para zombie-zombie yang berada diluar kepolisian tertuju kepadanya. Tak berselang kemudian Rita dan Harry datang membawa van untuk mengevakuasi para survivors, Marvin yang sudah memutuskan sebagai pengalihan target, memerintahkan semua anggota yang berhasil dievakuasi untuk meninggalkannya dan segera keluar dari Raccoon City sebisa mungkin. Finally, tiga anggota J-Bar survivor (Kevin Rayman, Cindy Lennox, Jim Chapman) beserta Rita dan Harry akhirnya berhasil meninggalkan kota tersebut.

Ditempat lain. Jill yang juga sedang mencoba meloloskan diri dari situasi genting, ternyata mengalami banyak hambatan, ia sempat berlindung di sebuah warehouse yang berada tidak jauh dari RPD station, disana ia bertemu dengan seorang penulis/salesman bernama Dario Rosso. Dario merupakan salah satu penduduk yang tinggal di Raccoon City, ia beserta Ibu, istri dan anaknya berniat kabur untuk meninggalkan kota saat virus mulai menyerang masyarakat Raccon City. Niatan untuk kabur bersama keluarganya pun harus dibayar mahal sejak tragedi yang menimpa Apple Inn tanggal 24 September, Dario harus kehilangan Ibu beserta istrinya. Sejak kejadian itu Dario bersama putrinya terus berjuang agar tidak menjadi korban keganasan para zombie. Pada tanggal 28 September, Ia bersama putrinya sepakat untuk mencoba kabur meninggalkan kota tanpa menunggu lagi, namun lagi-lagi situasi yang tidak mendukung membuatnya terpisah dari putrinya. Dario yang saat itu mengalami kemunduran mental akhirnya menolak ajakan Jill untuk meninggalkan Raccoon City, ia malah bersikeras untuk tidak kemana-mana dan akhirnya mengunci dirinya dalam sebuah kontainer, Jill yang tidak sanggup membujuknya akhirnya meninggalkan Dario sendirian.

Dario akhirnya tewas tak lama setelah ia keluar dari kontainer, saat itu kemungkinan Dario sedang mencari sesuatu di dalam ruangan warehouse, namun setelah berjalan menuju salah satu ruangan, beberapa zombie yang berada di tempat itu langsung menyerangnya, Ia pun tewas seketika.
Jill yang masih meneruskan perjalanannya tiba-tiba bertemu dengan Brad yang sedang dikepung oleh gerombolan zombie yang berada didalam Jack’s Bar, saat itu Brad yang sudah terinfeksi t-virus akibat terkena gigitan zombie merasa sudah tidak lagi memiliki harapan, Brad berkata kepada Jill untuk segera meninggalkan Raccoon City secepatnya, ia juga mengatakan bahwa semua anggota STARS yang terlibat dengan insiden Arklay regions sedang diburu oleh monster yang diciptakan Umbrella, Brad-pun mencoba memperingatkan Jill agar hati-hati dalam pelariannya. Setelah pembicaraan singkat, keduanya berpisah.
Jill akhirnya memutuskan untuk menuju RPD station sembari mencari informasi dan bantuan, tak lama sampai didepan pintu gerbang kepolisian, ia dikejutkan dengan kemunculan Brad yang sedang dikejar-kejar Nemesis. Jill yang gemetaran akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa saat rekannya tewas ditangan monster tersebut. Bagi Nemesis satu mangsa STARS sudah dilumpuhkan, tinggal memburu mangsa berikutnya. Jill yang saat itu berhadapan satu lawan satu dengan Nemesis sadar kalau ia bukan tandingannya, alhasil Jill-pun dengan cepat mengecoh Nemesis dan langsung masuk ke dalam main hall gedung untuk mengunci pintu utama. Nemesis yang kecolongan saat sedang menyerang Jill akhirnya tidak bisa memasuki RPD station lewat pintu utama, ia juga sempat mencoba mendobrak pintu tersebut tetapi tidak berhasil. Untuk sementara ini Jill akhirnya terbebas dari kejaran Nemesis.

Didalam RPD station, Jill memutuskan untuk mencari anggota kepolisian yang masih selamat, ia berharap dengan adanya para anggota yang berada didalam gedung tersebut dapat membantu untuk melakukan evakuasi penduduk sipil serta bersama-sama meninggalkan Raccoon City. Namun sayang dengan sering berjalannya waktu Jill bahkan tidak menemukan satu-pun officer yang masih hidup, ia malah bertemu dengan zombie-zombie yang sudah menyebar diseluruh area ruangan RPD station. Sebenarnya Jill sempat bertemu dengan Marvin Branagh yang berada di office room dekat main hall, tetapi kondisi Marvin yang saat itu sedang tidak sadarkan-diri membuat Jill mengira bahwa ia telah tewas. Jill bergegas menuju ruangan STARS office yang berada di lantai 2, disana ia mencoba mengaktifkan radio-station untuk mencoba melakukan kontak dengan pihak luar yang masih bertahan, disaat sedang mencari-cari frekwensi gelombang radio, Jill menerima pesan suara dari seseorang yang bernama Carlos Oliviera, salah satu anggota UBCS dari Platoon Delta. Jill yang sadar akan adanya harapan diluar sana, berniat untuk meninggalkan RPD guna mencari orang-orang yang masih selamat. Ditengah perjalanan menuruni tangga lantai 2, Nemesis tiba-tiba muncul dihadapannya dengan cara memecah kaca ventilasi gedung, Jill yang terkejut melihat kedatangannya mau tak mau harus segera kabur agar tidak bernasib sama seperti rekannya. Kejar-kejaran-pun mulai terjadi antara sang pemburu dengan mangsa yang diburu, layaknya predator yang sedang mengincar targetnya, Nemesis mengejar Jill dari lantai 2 hingga menuju main hall RPD station yang berada di lantai 1, zombie-zombie yang sempat berkeliaran di dalam gedung RPD-pun tak luput dari terjangan Nemesis, namun lagi-lagi Jill berhasil meloloskan diri dari RPD station saat Nemesis masih berada didalam gedung.

Jill akhirnya bertemu Carlos disebuah restoran (Grill 13) dekan downtown district, Jill yang tidak mengira jika Carlos merupakan anggota sewaan Umbrella sempat terkejut dengan kehadirannya. Tak lama setelah berkenalan, mereka memutuskan untuk mencari jalan masing-masing, Carlos yang saat itu terpisah dari kesatuannya berniat kembali untuk mencari beberapa temannya yang sempat hilang, sedangkan Jill sendiri berniat membuka gerbang Raccoon City Hall yang berada di pusat kota.

Setelah membuka gerbang Raccoon City Hall, Jill kembali bertemu dengan Carlos di tram-car station yang tidak jauh dari downtown district, kali ini Carlos ditemani dengan kedua rekannya yaitu Nicholai Ginovaef dan Mikhail Victor. Ketiganya merencanakan untuk menggunakan tram-car untuk menuju area evakuasi yang sudah ditetapkan, tempat tersebut tidak lain adalah St. Michael Clock Tower. Sayang tram-car yang berada didalam station ternyata belum bisa berfungsi karena ada beberapa bagian perangkat belum terpasang, Jill dan Carlos akhirnya berbagi tugas untuk mencari beberapa perangkat tersebut. Dalam pencariannnya, Jill sempat mengunjungi beberapa tempat berbeda seperti Stagla Gas Station, Umbrella Sales Office dan Warehouse (tempat pertama kali ia bertemu dengan Dario). Jill juga kembali berhadapan dengan Nemesis saat berada di Gas Station, tetapi lagi-lagi Jill kembali berhasil meloloskan diri. Dilain tempat Carlos yang sedang mengunjungi Umbrella Sales Office, akhirnya bertemu dengan Murphy Seeker, seorang rekannya yang berasal dari Platoon Alpha, Murphy yang saat itu terluka akibat gigitan zombie mencoba bertahan selama sehari di Sales Office, ia yang sudah mulai hilang kesadaran, memohon kepada Carlos untuk segera membunuhnya, Carlos yang tidak mempunyai pilihan lain akhirnya menembakkan senjatanya ketubuh Murphy hingga tewas.

Saat keduanya berhasil mendapatkan peralatan yang dibutuhkan, Jill dan Carlos kembali ke tram-car station, namun ditengah perjalanan, Nicholai yang berada di station ternyata terjebak oleh sekumpulan zombie yang menyerbu masuk lewat luar area, ia-pun mencoba meloloskan diri dari kepungan makhluk-makhluk tersebut. Selang beberapa jam kemudian, Jill yang datang bersama Carlos akhirnya mencoba memperbaiki tram-car. Nicholai sejak awal menunggu distation sudah tidak berada disana lagi (kemungkinan ia kabur saat terjebak oleh sekumpulan zombie). Setalah tram-car berhasil diperbaiki, Jill, Carlos dan Mikhail akhirnya berangkat menuju St.Michael Clock Tower untuk menunggu evakuasi helikopter. Ditengah perjalanan kesialan-pun terjadi, Nemesis yang sudah mendeteksi keberadaan Jill di tram-car station, tiba-tiba menyerang sesaat tram-car mulai bergerak. Kali ini ketiganya benar-benar dalam posisi tersudut karena tidak ada celah untuk menghindar, Nemesis yang saat itu sudah bersiap-siap menghabisi Jill ternyata dihalangi oleh Mikhail, pertarungan satu lawan satu kembali terjadi, Mikhail yang terus mencoba memberondong dengan senjata M4A1-nya ternyata memang bukan tandingan Nemesis, bahkan monster tersebut semakin tidak terhentikan, hanya dengan sekali pukul saja Mikhail langsung terpental. Perlawanan Mikhail tidak berhenti sampai disitu saja, disaat-saat terakhirnya Mikhail berniat bunuh diri menggunakan hand-grenade untuk meledakkan dirinya bersama dengan Nemesis dan boom,Nemesis pun terlempar keluar dari tram-car.


****

Mereka berdua akhirnya sampai di Clock Tower tidak lama kemudian, sesampainya disana mereka mengalami insiden, tram-car yang mereka tumpangi secara tanpa sengaja keluar dari jalur dan menabrak tembok gedung sebelah barat, dalam kecelakaan tersebut Jill dan Carlos terpisah. Jill akhirnya memasuki gedung Clock Tower, disana ia mencoba memperbaiki sistem mekanisme tower yang sedang rusak guna mengaktifkan lonceng sebagai tanda evakuasi, nantinya saat lonceng Clock Tower dibunyikan, helikopter evakuasi yang stand-by berada tidak jauh dari Raccoon City akan datang menjemput.

Nampaknya hal tersebut tidak berjalan sesuia rencana, Nemesis yang sudah mengetahui tindakan Jill untuk membunyikan lonceng sebagai tanda evakuasi akhirnya mulai mempersiapkan shock-therapy untuknya. Disaat helikopter evakuasi tiba, Jill yang kegirangan akan datangnya bantuan segera keluar dari pintu utama Clock Tower untuk memberi tanda kepada sang pilot, namun Nemesis tidak tinggal diam, dengan sekejap ia langsung menembakkan roket ke arah helikopter tersebut, dan akhirnya helikopter yang naas itu hancur berantakan.

Jill yang masih terkejut dengan kejadian yang menimpanya barusan harus kembali berhadapan dengan sang monster-penghancur, Nemesis. Dalam kondisi ini, mau tak mau Jill terpaksa harus melawan Nemesis walau secara mental Jill masih belum siap, alhasil pertarungan yang tidak seimbang ini akhirnya membuat Jill terluka akibat serangan Nemesis, Jill-pun terinfeksi t-virus akibat serangan tersebut. Nemesis yang siap memberikan pukulan terakhir ternyata dikejutkan dengan kehadiran Carlos yang tiba-tiba datang menolong, kali ini duel antara Carlos dan Nemesis-pun terjadi. Carlos yang mencoba mengalihkan perhatiannya dari Jill terus memberondong Nemesis hingga tidak sengaja mengenai senjata yang dibawanya, alhasil Rocket Launcher yang dipakai Nemesis-pun langsung meledak, dan ledakan tersebut ternyata membuat Nemesis mengalami luka yang cukup serius. Walau sempat terluka cukup parah, Nemesis masih memiliki kemampuan tersisa untuk menghabisi Carlos hanya dalam satu kali serangan. Jill yang tidak membiarkan hal itu terjadi segera mencegah Nemesis, dengan berusaha sebisa mungkin Jill akhirnya berhasil melumpuhkan monster tersebut.

Pertarungan untuk sementara ini telah usai, Jill dan Carlos bergegas kembali kedalam gedung Clock Tower sembari menunggu langkah selanjutnya. Tak lama kemudian Jill yang saat itu mengalami kemunduran fisik setelah bertarung seharian penuh akhirnya mulai tak sadarkan diri, Jill sempat mengalami koma hampir selama 2 hari. Disaat itu Carlos yang juga terus setia menemani Jill di Clock Tower akhirnya memutuskan untuk mencari vaksin guna menyembuhan Jill yang sedang terinfeksi t-virus, ia tidak menginginkan jika Jill nantinya harus bernasib sama dengan Murphy. Kini Carlos mau tak mau harus berjuang sendirian, karena sudah tidak ada lagi yang bisa menolongnya kecuali dirinya sendiri.
29 September, Kehancuran Raccoon City sudah didepan mata dan petualangan-pun masih berlanjut